Resume Series Agar Bidadari Cemburu Padamu (2)

KESETARAAN YANG TERINDAH (FEMINISME)




"Dia WANITA. Bukan ubun, bukan kaki, tapi rusuk kiri. Dekat ke Jantung tuk dicintai, dekat ke tangan tuk dilindungi." (Salim A. Fillah)

Feminisme adalah faham yang mencetuskan bahwa laki-laki dan perempuan itu setara dalam segala hal. Feminisme dalam sejarahnya, lahir ditengah peradaban barat yang kemudian para feminisme ini mendudukkan perempuan sebagai makhluk yang marjinal.

Di peradaban Romawi misalnya, perempuan bukanlah warga negara sepenuhnya  (statusnya hanya separuh) bahkan di masa sebelumnya, ketika lebih tua dari zaman Yunani kemudian beralih ke kekaisaran Romawi, perempuan itu dianggap seperti properti, hak milik yang mana perempuan boleh diwariskan, diperjualbelikan. Seperti ketika seorang ayah meninggal, maka anak-anaknya mewariskan istri-istri (ibu sendiri) ayahnya karena properti. Itu juga yang terjadi di peradaban Mesir, Mesopotamia, Persia, india (bahkan  di India terdapat tradisi sati, dimana ketika seorang suami mati, istrinya pun harus ikut mati. Ketika mayat sang suami dibakar/dikremasi, maka sang istri pun harus terjun kedalam kobaran api bersama suaminya)

Bahkan disebagian agama lainpun melegitimasi pandangan misoginis. mereka memiliki pandangan miring terhadap perempuan, bahwa perempuanlah penyebab semua permasalahan. Perempuanlah yang menyebabkan manusia tinggal dibumi. Bahwa awal mulanya Hawalah yang terkena godaan Iblis kemudian  merayu Adam untuk memakan buah pohon terlarang.  lalu mereka diturunkan ke bumi sebagai hukuman. Pandangan semacam ini disebut sebagai pandangan misoginis.

Akhirnya dibeberapa negara, seperti :

  • Amerika Serikat, kaum wanita tidak punya hak pilih.
  • Jepang, anak-anak perempuan dinikmati sebagai objek keindahan bukan untuk didengar apresiasinya, pendapatnya, dan lain sebagainya.
Sehingga pada akhirnya di awal abad ke-20 para perempuan yang merasa tidak adil atas itu semua membuat sebuah gerakan perjuangan yang disambut baik oleh para perempuan yang merasakan hal yang sama.

Sementara dalam perspektif agama islam bukan hanya kesetaraan saja tapi juga persamaan hak sepenuhnya (bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kemuliaan yang sama untuk meraih kebaikan disisi Allah Subhanahu wa ta'ala). Bahkan ada ulama mesir universitas Al Azhar yang membuat disertasi dan penelitian bahwa ISLAM SEBAGAI RISALAH PEMBEBAS PEREMPUAN

Didalam perpektif yang sama terlihat pula wanita-wanita yang luar biasa :

  • Khadijah, istri nabi Shalallahu alaihi wasallam adalah saudagar yang sangat sukses.
  • Aisyah, adalah seorang guru, mua'alimah yang cerdas, menghafal 40.000 bait syair turos, meriwayatkan hampir 3 ribu hadis untuk umat Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam, seorang orator yang sangat gemilang, belajar ilmu keperawatan sehingga bisa berkiprah di tengah medan perang. 
  • As Syifa binti Abdillah Al Adawiyah bersama Hafshah. adalah dokter yang profesional, mereka belajar kepada dua dokter dari Mesir yang dikirim oleh muqaukis, kemudian Asyifa itu dimasa sayyidina Umar diangkat menjadi menteri yang mengawasi seluruh pasar di kekhalifahan, kalau sekarang namanya menteri perdagangan, mentri perdagangan di level negara yang dipimpin Umar Bin Khattab, sekarang kalau dikonversi setara 28 negara. 
jadi artinya kita bisa melihat, seharusnya feminisme ini tidak akan disambut ditengah sebuah masyarakat yang menggunakan nilai-nilai yang sesuai dengan fitrah manusia seperti islam. 

kalau sekarang bahwa kaum feminis malah menisbatkan, ibunda Khadijah itu kan feminis.. itu sebuah hal yang kemudian menjadi anakronis, karena ibunda kita Khadijah, Aisyah, Hafshah, Asyifa, Nusaibah binti ka'ab seorang prajurit handal, Ummu Sulaim yang ikut berperang sampai dengan mengendarai kapal-kapal di lautan dan lain-lain. mereka diajari oleh islam bahwa semua manusia punya kesempatan yang sama didalam proses meraih kebaikan dunia dan akhirat disisi Allah subhanahuwataala.

Ketidak adilan terhadap perempuan memang sudah ada jauh sebelum islam datang kepada manusia. Maka dari itu ISLAM datang untuk mengoreksi, meluruskan, ISLAM datang memberikan kemerdekaan kepada perempuan tanpa melupakan fitrahnya sebagai seorang istri/ibu didalam sebuah keluarga, yang keluarga itu akan melestarikan sebuah peradaban. Tanpa keluarga tentu tidak akan ada sebuah peradaban.




Komentar

Postingan Populer